Selasa, 23 Desember 2014

Keistimewahan Mahkota Sultan Ternate


                  
Disamping keelokan sejarah panjangnya kota Ternate yang mendunia dan banyak peninggalannya, tapi ada satu hal yang terlewatkan ketika berkunjung kesana dan menurut informasi dari kebanyakan orang dikatakan bahwa berkunjung ke Maluku Utara kurang sempurna jikalau tidak melihat peninggalan dari Kesultanan Ternate, ada satu keunikan dari tanah Tenate yang pantas untuk diangkat dan diketahui oleh kita sebagai generasi yang memiki kepedulian terhadap budaya bangsa. Yup! Hal yang saya maksud tersebut adalah peninggalan bersejarah berupa mahkota agung sultan ternate.
Saya akan memberikan informasi terlebih dahulu dari Lambang Kerajaan Ternate dengan Burung Garuda ada perbedaan salah satunya pada sayapnya. Pada Lambang Kerajaan Ternate sayap burungnya menghadap kebawah itu artinya mengayomi. Sementara Sayap pada Burung Garuda menghadap ke atas.
Lambang Kerajaan Ternate ini memiliki nama lain yaitu: Goheba Madopolo Romdidi artinya: Garuda berkepala dua, sejak terbentuknya kerajaan "Moloku Kie Raha"  pada tahun 1322 dan sesuai hasil konfederasi 4 (empat) kerajaan pada tahun yang sama di Tuanane Moti, maka lambang ini ditetapkan sebagai lambang kerajaan: Ternate, Tidore, Moti dan Makian.
Keunikan Mahkota. Mahkota Sultan ternate ini merupakan salah satu peninggalan bersejarah kerajaan yang di sakralkan keberadaannya. Mahkota tersebut dililit dan dihiasi batu – batuan permata kira – kira seratus buah beberapa batu alam dan perhiasan bernilai tinggi seperti : emas, perak, perunggu, berlian, mutiara, permata, intan, batu akik safir dan zamrud. Sepotong kayu dibuat khusus untuk meletakan mahkota, kayu itu disebut QALBU. Pada bagian atas hingga belakang mahkota di tumbuhi rambut/ bulu yang tiap tahunnya konon dapat tumbuh memanjang dengan sendirinya fenomena ini sempat diteliti oleh beberapa pihak, namun baru sampai pada tataran menjelaskan jenis rambut ini bukan bersal dari manusia ataupun binatang. Berdasarkan pada Galib Sa Lakuni, sejak dahulu kala secara turun temurun sampai sekarang, bila datang hari raya idul adha setelah habis sembahyang maka di istana sultan Ternate diadakan upacara pemotongan rambut mahkota dan bersama pencucian benda pusaka lainnya. Mahkota ini dipakai oleh sultan pada ritual atau acara adat tertentu saja. 


Ada kisah yang belum banyak orang tau menurut cerita Sultan dan istrinya, keajaiban yang tak terduga pernah ditampilkan oleh mahkota tersebut, saat mereka kedatangan tamu resmi dari Belanda, yang tertarik untuk melihat-lihat Kesultanan Ternate. Awalnya Sultan bingung, keunikan apa yang bisa diperlihatkan pada mereka. Kalau hanya mahkota yang bisa panjang rambutnya, itu terkesan biasa saja lagipula saat itu rambutnya baru dipotong.Kemudian saat tamu itu datang, akhirnya Sultan dan istrinya memperlihatkan banyak hal, seperti Al-Qur’an tua yang masih tersimpan yang usianya sudah ratusan tahun, benda-benda pusaka, dan berbagai peninggalan lain. Akhirnya sampailah waktunya untuk memperlihatkan mahkota yang unik itu, secara tak terduga, mahkota tersebut memancarkan cahaya yang berkilauan dari batu-batu permata itu dan menerangi seluruh ruangan.Semua orang yang hadir terpana dengan keajaiban tersebut, bahkan Sultan dan istrinya belum pernah melihat hal itu sebelumnya. Sungguh mahkota yang luar biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar